top of page

Hujan dan katarsis

  • Writer: Rifando Suryawan
    Rifando Suryawan
  • Nov 16, 2021
  • 1 min read

...akan selalu ada baris tulisan di bawah langit yang menangis.

Lagi-lagi hujan. Memangnya kenapa, apa yang salah dengan itu? Aneh saja menurutku. Bukannya memang ini waktunya (musim hujan), makanya sering hujan? Memang benar dan tidak bisa disalahkan, tapi bukan itu yang ingin kubicarakan. Hujan, kondisi yang biangnya karena kondensasi awan ini membuatku sungguh terlena. Jelasnya: bukannya membuatku terdorong untuk segera menulis pertanyaan kuisioner yang sejam lagi aku perlukan untuk memudahkan evaluasi salah satu mata kuliahku nanti, malah membuatku terlena untuk menulis isi pikiranku sekarang ini. Entah kapan kusadari, kenapa hujan begitu mudah menjadi pemicu katarsisku, sejak kapanpun tak tahu juga pastinya. Mungkin sama bagi sebagian orang. Tere Liye dengan novel Hujannya, Guns N'Roses dengan lagu November Rainnya, dan banyak lagi yang mengatasnamakan hujan untuk keberhasilannya menjamin kenyamanan mereka. Hujan bisa jadi teman di tengah ketegangan dan kepenatan yang masing-masing mereka alami dalam keringnya hidup. Teman yang datangnya sungguh tidak ada sopannya, bukannya mengetuk pintu baik-baik, dia langsung menggebrak dari atap rumah. Tapi meskipun begitu ada satu hal yang kupercaya tentangnya, dia bisa jadi teman yang hangat di tengah dinginnya hawa yang juga dia bawa ketika datang berkunjung. Hujan dan katarsis, akan selalu ada baris tulisan di bawah langit yang menangis.

Sekian


Senin, 15 November 2021

 
 
 

Recent Posts

See All
One Punch Day

…akibat transisi dari suasana pekerjaan yang… Hari ini merasa jadi hari yang banyak ditemani dengan pekerjaan yang harus segera...

 
 
 

Comments


  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube

fLOG

+62 812 2717 2112

rifandonafi@yahoo.co.id

© 2021 by Rifando Suryawan.

Proudly created with Wix.com

Contact

Ask me anything

Thanks for submitting!

bottom of page